Ramai Kacang Pedas Dari Bali
Halo pak Rikardy, bisa diceritakan mengenai latar belakang pendidikan Anda?
Halo Mebiso, Assalamualaikum Wr Wb. Latar pendidikan terakhir sy adalah Sarjana Hukum di Universitas Hasanuddin, pendidikan yang sepertinya tidak terlalu berhubungan dengan kegiatan saya saat ini.
Meyuk ini bisnis yang seperti apa sih, pak? Darimana ide awal pendiriannya
Meyuk ini singkatan dari Makan Enak yuk, hehehe. Brand yg saya dapatkan dari ajakan teman-teman ketika itu saya berlibur di Bali. Makan enak yg dalam pemahaman saya terkait tentang kuliner Khas Bali. Setahu saya ada beberapa makanan khas yg wajib dikunjungi saat lagi di Bali, seperti ayam betutu, nasi ayam dengan bumbu khas sambal matahnya, serta sambal balinya. Lalu ada beberapa pusat oleh- oleh bsar yg kami kunjungi saat di Bali. Nah disinilah ide utamanya. Saya itu penggemar kacang-kacangan. Saat di pusat oleh-oleh itulah saya melihat banyak kacang-kacangan yang menjadi oleh-oleh namun tidak ada dengan bumbu khas bali, namun bisa laris…Wah peluang nih jika kacang itu dikombinasikan dengan bumbu khas bali yg sudah saya sebutkan tadi. Itulah awal mula ide Meyuk ini muncul.
Lalu bagaimana cara Anda memasarkan bisnis ini?
Alhamdulillah, saat ini saya membuka satu gerai awal di pusat pariwisata Legian, dengan menggandeng banyak mitra yang siap memasarkan atau menyediakan tempat untuk kami memasarkan snack Meyuk ini. Snack yang hanya dijual di Bali ini juga dipasarkan lewat media sosial seperti Instagram dengan akun @meyukindonesia, dan halaman facebook Meyuk Indonesia. Sudah banyak calon reseller dari luar Bali yang ingin bermitra, namun dengan ciri khas yang dimiliki, Meyuk untuk saat ini biarlah kami memenuhi pasar bagi para wisatawan dulu, baik domestik maupun mancanegara.
Peristiwa apa yang mengawali karir Anda untuk masuk ke dunia entrepreneur?
Dulunya saya berkiprah di Sulawesi, tepatnya di Luwu Utara, Sulawesi selatan. Usaha saya berada di Desa yang berjarak +-500 kilometer dari Makassar, Ibukota Sulawesi Selatan. Kegiatan produksi snack dengan brand @kabilasasnack yang viral sejak tahun 2018, namun berubah drastis saat kejadian gempa, tsunami & Likuifaksi terjadi di Palu, tanah kelahiranku yang saat itu merenggut Ibunda tercinta yang hilang dan sampai saat ini belum ditemukan. Kediaman kami berada di Kelurahan Petobo, salah satu daerah yang terkena Likuifaksi dan mengakibatkan tanah bergeser. Tiga rumah kediaman kami amblas ditelan bumi dan bergeser satu kilometer dari titik awal. Ibunda adalah salah satu korban yang hilang. Kami memang tinggal di Sulawesi Selatan, tapi rumah kami beserta dua kakak dan keluarga besar berada di Kota Palu. Saat itu ibu hanya sekedar berkunjung melihat cucu, namun naas kejadian itu. Enam bulan kegiatan produksi saya di Sulawesi Selatan putus total karena kami fokus pencarian ibunda di Palu. Pasca kejadian Palu, saya putuskan untuk langsung pindah dan memulai usaha baru di Bali, karena terlalu banyak kenangan dengan ibunda yang blm bisa saya terima, terlebih saya adalah putra bungsu dan satu-satunya laki-laki. Kakak saya semuanya berkarier di Palu. Ada yang menjadi Dosen dan Dokter.
Pengorbanan terbesar untuk menjadi entrepreneur?
Banyak yah, apalagi memang saya tidak memiliki dasar pendidikan terkait bisnis. Sejak mahasiswa saya sudah berjualan es di kampus, jualan roti, jualan pulsa dan lainnya yang bisa menghasilkan untuk membangun bisnis yang saya mimpikan serta membahagiakan orang tua. Namun saat ini kehilangan ibundalah yang menjadi hal yg menyakitkan di saat kegiatan bisnis saya sudah mulai berekspansi dari desa ke kota dan sudah mulai besar.
Ketika Anda mengalami kegagalan, hal-hal apakah yg membuat Anda bangkit?
Keluarga, capaian serta tekad terbesar saya adalah untuk membahagiakan keluarga.
Pengalaman paling berkesan apa yang pernah Anda alami selama menjalankan bisnis ini?
Pengalaman paling berkesan ialah mengalami penolakan berkali-kali saat menawarkan snack-snack yang kami produksi. Dimana penolakan itu ternyata menjadi pemicu untuk lebih bekerja keras lagi.
Tantangan dan kendala yang pernah anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya?
Tantangan dan kendalanya menurut sy adalah memperkenalkan produk yg betul2 masih baru, sy diuntungkan karena menjual atau menawarkan snack dengan bumbu khas Bali yg benar-benar sangat dicari dan dikemas dengan bentuk yg berbeda, dalam hal ini kacang-kacangan.
Sentuhan yang membuat bisnis Anda berbeda apa?
Seperti yang saya sebutkan di awal, bahwa ada bumbu khas makanan bali yg kami jual. Kami menawarkan kacang disko dengan varian rasa khas bali seperti bumbu ayam betutu, sambal matah bali dan sambal bali. Ada juga curry jeruk. Saat ini snack Meyuk hanya ada dan dijual di Bali, melayani pengiriman keluar Bali hanya seminggu sekali, dan pelanggan harus bersabar di daftar antrian. Info lengkap di akun instagram @meyukindonesia
Apa rencana ke depan yang akan Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis?
Saya ingin Meyuk ini menjadi snack yg diingat oleh para wisatawan lokal maupun domestik saat berkunjung ke Bali. Dengan tagline "Ke Bali? Jangan pulang tanpa snack Meyuk!" Saya pikir akan mengingatkan para wisatawan bahwa ada meyuk di Bali dan Meyuk hanya di jual di Bali.
Pengalaman paling berkesan selama menjalankan bisnis Anda?
Banyak proses yg sudah dilewati. Yang paling berkesan adalah mampu menjual snack 100.000 dalam seminggu. Itu merupakan pencapain yg sampai saat ini saya kenang. Saat ini saya adalah Bendahara HIPMI di Kabupaten Luwu Utara.
Apa kebiasaan pagi yang selalu Anda lakukan untuk memulai hari?
Saya seorang muslim, bangun jam 03.30 untuk sholat. Lalu dilanjutkan dengan sholat Subuh. Setelah sholat saya menyusun agenda/ rencana untuk kegiatan hari itu dengan target capaian yang maksimal.
Bagaimana Anda menilai market sekarang, apa yang dilakukan bisnis Anda untuk memenuhinya?
Untuk saat ini, pemenuhan persediaan dan permintaan adalah hal yg wajib kami lakukan. Sejak MEyuk mulai dikenal, alhamdulillah kunjungan ke gerai atau permintaan dari mitra sudah sangat meningkat.
Rencana ke depan untuk mengembangkan bisnis?
Saat ini saya fokus untuk produksi makanan ringan khas Bali, memang pasarnya masih terbuka lebar.
Sebagai seorang pebisnis, siapa yang jadi motivator Anda. Apa quote yang paling berkesan hingga sekarang terus Anda genggam?
Orang tua adalah motivator terbesar saya. Ibunda yang dengan sabar telah mendidik kami sehingga menjadi seperti saat ini. Ayahanda menitipkan sikap pantang menyerah untuk kami. Tekun, sabar, konsisten dan bekerja keras adalah sikap dari orang tua yg dititipkan pada kami.
Sebagai pebisnis nih, apa saran terbaik yang dapat Anda berikan kepada para entrepreneur di Indonesia?
Jangan takut gagal, takutlah ketika kita tidak pernah berani untuk memulai!
Akun ig: rikardy_omcaco
Ig snack: @meyukindonesia
EmoticonEmoticon